
Konten dewasa film kartun selama ini bersembunyi di balik cerianya warna – warni serta penokohan karakter yang lucu dan menarik perhatian anak. Terdapat lebih dari seribu video terupload pada platform Youtube menayangkan suguhan film kartun terpopuler namun nyatanya menyelipkan konten kasar terselubung.
Sebagai orang tua bijak, sudah menjadi kewajiban kita untuk menaruh lebih banyak perhatian khusus pada tontonan anak – anak. Sebuah video unggahan pada channel Youtube bisa saja seolah menampilkan video normal pada umumnya, namun ketika melihat lebih seksama akan terkuak pesan aslinya.
Contohnya saja pada sebuah temuan video bertajuk Peppa Pig yang berhasil kami dokumentasikan untuk menjadi bukti statement media. Hasilnya begitu mengejutkan, karena tayangan berdurasi beberapa menit saja bisa menceritakan kisah dramatisir akan sosok dokter gigi yang kejam serta penuh dengan kekelaman.
Dokter gigi tersebut tampil di tengah video sambil membawa alat suntik seukuran raksasa sehingga mengesankan seolah itu mengerikan. Selanjutnya, ia menarik gigi sang babi malang dengan kasarnya sampai semuanya berhamburan keluar dari dalam mulut Peppa Pig si babi polos dan menggemaskan.
Peppa terus menangis hingga video usai, hal ini merupakan masalah serius karena bukan lagi sebuah tontonan pantas bagi anak rumahan. Kesadisan tokoh dokter gigi dapat menimbulkan trauma berkepanjangan pada penonton anak, tertanam dalam alam bawah sadarnya sehingga menolak memeriksakan giginya.
Konten Dewasa Film Kartun Berpotensi Merusak Generasi Masa Depan
Peppa Pig sejatinya merupakan tayangan khusus anak – anak dengan rentang usia sekitaran tiga hingga lima tahun atau balita. Bayangkan apa jadinya sang anak beberapa tahun kemudian apabila dicecoki konten dewasa film kartun tersembunyi setiap hari sebagai tontonan sehari – harinya.
Orang dewasa dapat dengan segera menyadari bahwa animasi murahan tersebut merupakan buatan amatiran yang ingin meniru Peppa Pig. Namun putera – puteri tercinta tidak terlalu memedulikan itu, sebab ia hanya tertarik dengan kemiripan tokoh dengan karakter kartun favorit nya.
Kabar buruknya, penemuan satu video tersebut bukanlah apa – apa jika membandingkannya dengan hasil temuan lebih lanjut pada platform Youtube. Apabila anda khawatir dengan Peppa Pig yang ketenarannya belum seberapa, maka coba bayangkan ada sosok putri Frozen maupun tokoh Minion. Sungguh bertolak belakang dengan berlimpahnya nilai moral seperti mangaka Masashi Kishimoto yang konsisten menunjukkan sisi bijak Naruto di anime.
Terkadang film hasil daur ulang tersebut memang bertujuan untuk memparodikan adegan ikonik pada film kartun terkait sebagai sebuah sindiran saja. Maka dari itu, sudah jelas bahwa si pembuatnya ingin menargetkan penonton dewasa sehingga menampilkan banyak konten bagi pemirsa berusia matang.
Ada juga yang memang sengaja mengupload ulang serial aslinya dengan kualitas lebih rendah alias film kartun bajakan melalui channel pribadinya. Meskipun termasuk tindakan kriminal karena melanggar Undang – Undang Hak Cipta, namun kami memutuskan untuk mengabaikannya karena berseberangan dengan topik pembahasan.
Saatnya Melindungi Proses Tumbuh Kembang Anak Lebih Waspada
Yang paling meresahkan justru ketika suatu video terlihat begitu mirip serta berkualitas serupa dengan serial kartun asli terkenal. Bahkan sang kreator menyelipkan konten dewasa begitu halus dan natural sehingga sulit untuk mendeteksinya apabila orangtua tidak menonton video secara keseluruhan.
Konten dewasa film kartun seringkali lolos sensor bahkan oleh team penyadur Youtube sendiri karena sulit mengontrol tindak – tanduk user. Jumlah pengguna Youtube mencapai ratusan juta jiwa setiap harinya, sehingga fakta tersebut membuat Google kelimpungan menangani konten terselubung pada pasar anak – anak.
Lebih dari ribuan video sejenis menghantui Youtube setiap harinya, setiap kali mereka mereka menghapus seribu akan muncul sepuluh ribu. Lebih parahnya lagi, jumlah viewersnya terus bertambah hingga menyentuh angka jutaan dan masih terus berlanjut sampai detik artikel ini tayang di internet.
Sejumlah media massa ternama di Amerika Serikat seperti misalnya BBC mencoba mengonfirmasi fenomena ini pada perusahaan studio resminya. Namun sayang sekali, baik pihak Disney maupun EntONe menolak untuk membuka suaranya mengenai tragedi mengerikan namun nyata terjadi di masyarakat ini.
Youtube pun mulai berbenah menanggapi kejadian yang dapat mencoreng reputasi serta nama baiknya di kancah internasional. Meskipun prakteknya masih berkeliaran, setidaknya video lama dengan jutaan penonton yang menampilkan konten dewasa mulai menghilang satu persatu dari Youtube.